Sabtu, 14 Februari 2009

Cita-cita setinggi bintang


Kelana Budi
A.R.
Wahai kelana budi Engkau datang dari pelosok negeri Hanya untuk mengaih kehidupan suci Secercah asamu menanti mekar seri Wahai kelana budi Kau lalui jalan dengan menampi sunyi Tapak-tapak duri menggores langkah itu Tak hirau walau meratap rayui Wahai kelana budi Intiplah tiang pengharapanmu Sukakan dalam derai rengekmu Kikis segala kesumat pendera Wahai kelana budi Jemput daku setelah jaga mimpi pateri Aku menanti di hiasan tangga azali

Banjarbaru, 6 Juli 2003

Arti Dibalik Puisi:
Kelana Budi maknanya adalah seseorang yang berkelana untuk mencapai ketinggian budi, tak lain dan tak bukan dalam konteks puisi adalah seorang mahasiswa. Seseorang yang mungkin jauh-jauh datang dari pelosok daerah ke suatu tempat menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita yang senantiasa disematkan di hatinya. Harapan akan terwujud cita-cita itulah yang menguatkan tekadnya. Dalam proses pencapaian itu selalu ada tantangan dan rintangan, namun hal itu disikapinya dengan kesabaran dan ketabahan. Saat semangat turun, maka ia melihat kembali pada niatan awalnya melangkah. Sehingga itu mampu mengangkat semangat lagi, terhapus dari deraian air mata.
Dan pada akhirnya jika semua sudah diusahakan dengan optimal, maka tinggallah ia berdo’a dan berpasrah kepada Yang Maha Kuasa untuk menjemput takdir jalan kehidupannya.(azl)

2 komentar:

  1. Hai…Hai…salam kenal. Mohon ijin untuk menampilkan fotonya pas Aruh Blogger kemarin. Silakan mampir ke blogku.

    Kelana Budi mengingatkan aku pada perjuangan Andrea Hirata. Jauh2 dari Belitong menuju Sorbonne cuma untuk menuntut ilmu. :)

    BalasHapus
  2. yup salam kenal juga, silahkan saja bung

    BalasHapus